Aksi Bersih Sampah dengan Masyarakat Pemilik Hak Ulayat di Suaka Margasatwa Laut P. Sabuda dan P. Tataruga

Fakfak, 15 September 2019. Salah satu masalah besar di Suaka Margasatwa Laut P. Sabuda dan P. Tuturuga, Kabupaten Fakfak adalah sampah. Sampah plastik dengan berat ratusan kilogram yang terbawa oleh arus laut sampai ke SML P. Sabuda dan P. Tataruga merupakan hal yang biasa. Sampah-sampah tersebut berasal dari Fakfak, Sorong, Kapal yang sedang lewat, bahkan oleh turis pendatang. Masalah sampah harus segera diselesaikan mengingat kawasan tersebut adalah kawasan konservasi dengan fungsi sebagai tempat bertelurnya penyu-penyu.

Gambar 1. Anak-anak dan warga yang tengah antusias melakukan pembersihan di SML. P. Sabuda dan P. Tataruga

Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Papua Barat sebagai pengelola kawasan melakukan beberapa kegiatan untuk mengatasi permasalahan tersebut. Kegiatan yang dilakukan antara lain, yaitu melakukan penyuluhan terkait bahaya sampah plastik kepada masyarakat setempat, membuat tempat pengumpulan dan pembakaran sampah, serta melakukan aksi nyata untuk membersihkan SML Sabuda Tuturuga dari sampah plastik. Masyarakat sangat antusias dalam mengikuti kegiatan tersebut, bahkan anak-anak kecil pun turut serta dalam aksi pembersihan sampah plastik.

Gambar 2. Sampah yang berhasil dikumpulkan kemudian ditimbun dan dibakar di tempat penampungan

Sampah plastik yang ada di SML Sabuda Tuturuga dapat menurunkan presentase hidup penyu. Satwa penyu sendiri merupakan satwa dilindungi yang cukup sensitif, khususnya ketika baru menetas atau tukik. Pada saat menetas atau proses pelepasan, tukik menyimpan informasi penting mengenai pantai tempatnya dilahirkan melalui proses imprinting. Imprinting merupakan proses yang sangat rumit dan penting, khususnya pada penyu betina untuk kembali lagi ke pantai yang sama untuk bertelur. Zat kimia yang ditemukan dalam tabir surya, pelembab, sampah, atau bahkan minyak alami yang ditemukan pada kulit manusia dapat mengganggu proses penting ini. Diharapkan dengan adanya kegiatan-kegiatan pembersihan tersebut dapat menjadi contoh untuk warga, meningkatkan kesadaran masyarakat setempat, dan yang paling penting sesuai dengan fungsi kawasan yaitu meningkatnya presentase hidup penyu (RS)