Anggrek Tertua di Dunia
Anggrek merupakan salah satu famili tumbuhan dengan anggota terbesar di dunia. Hal tersebut disebabkan oleh sejarah panjang evolusi dan peristiwa spesiasi anggrek. Namun apakah para pembaca pernah berpikir: siapakah anggrek pertama dan tertua di dunia?. Sampai dengan saat ini, belum ada penelitian yang menemukan dan membuktikan anggrek pertama di dunia. Karena untuk mengetahui hal tersebut secara langsung harus ada rekaman fosil. Berikut beberapa fosil anggrek dari zaman pra-sejarah yang ditemukan oleh para peneliti:
- Succinanthera baltica Poinar & Rasmussen (hidup sekitar 40–55 juta tahun yang lalu)
Sampai dengan saat ini, S. baltica merupakan anggrek tertua di dunia dengan perkiraan berasal dari zaman Early Tertiary dengan umur 40-55 juta tahun. Anggrek ini ditemukan pada tahun 2017 di fosil amber Baltic yang memuat serangga Bradysia sp. beserta polinia anggrek. Fosil tersebut berasal dari Semenanjung Samland, Laut Baltic, Kalilin Distrik, Federasi Rusia (Poinar & Rasmussen 2017).
- Rudiculites dominicana Poinar dan Globosites apicola Poinar (hidup sekitar 20-25 juta tahun yang lalu)
Pollinia dua jenis anggrek tersebut menempel pada lebah di fosil amber Dominician yang berusia 20-25 juta tahun yang lalu. Oleh karena sulitnya identifikasi melalui pollinia, secara tentatif R. dominicana dimasukan ke dalam subfamili Orchidoideae tribe Cranichideae dan G. apicola dimasukan ke dalam subfamili Epidendroideae tribe Cymbidieae (Poinar, 2016a).
- Annulites mexicana Poinar dan Cylindrocites browni Poinar (hidup sekitar 20-25 juta tahun yang lalu)
A. mexicana ditemukan menempel pada Kumbang Ptilodactyline di Simojovel, Chiapas, Mexico. Sedangkan C. browni ditemukan menempel pada Kumbang Weevil di Amber mine, Altimira facies, El Mamey Formation, Cordillera Septentrional, Dominican Republic (Poinar, 2016b). - Earina fouldenensis Conran, Bannister & D.E.Lee dan Dendrobium winikaphyllum Conran, Bannister & D.E.Lee (hidup sekitar 20-23 juta tahun yang lalu)
E. fouldenensis dan D. winikaphyllum merupakan dua jenis anggrek fossil pertama yang berukuran makro. Daun anggrek tersebut dikoleksi dari mining pits Foulden Hills Diatomite yang berumur 20-23 juta tahun (Early Miocene). Kedua fosil tersebut menjadi fosil anggrek pertama yang dapat dilihat susunan sel dan stomata (Conran, Bannister & Lee, 2009).
- Meliorchis caribea R.Ramírez, Gravend., R.B.Singer, C.R.Marshall & N.E.Pierce (hidup sekitar 15–20 juta tahun yang lalu)
M. caribea merupakan jenis anggrek yang ditemukan pada tahun 2007 di fosil amber Karibia dengan perkiraan umur 15-20 juta tahun. Fosil tersebut ditemukan di timur Santiago, Cordillera Septentrional, Dominican Republic. Hasil temuan ini merupakan temuan fosil anggrek yang paling lengkap untuk pertama kali. Dengan kondisi fosil yang sangat terjaga dan dapat diidentifikasi sampai tingkat subfamili dan tribe. Dari penelitian ini dianalisis lebih lanjut dengan metode cladistic dan mendapatkan hasil perkiraan asal usul anggrek (common ancestor), yaitu berasal dari zaman Late Cretaceous sekitar 76–84 juta tahun yang lalu. Penemuan ini menjadi salah satu temuan yang paling berharga sepanjang sejarah (Ramirez et al. 2007).
- Eoorchis miocaenica Mehl (hidup sekitar 15 juta tahun yang lalu)
E. miocaenica ditemukan pada tahun 1984 di situs fosil ternama di Öhningen, South Germany. Fosil tersebut menyimpan bunga resupinate dengan inferior ovary dan labellum (median tepal). Namun stuktur bunga tersebut juga serupa dengan beberapa famili lainnya, contohnya Zingiberaceae. Setidaknya untuk mengetahui fosil tersebut adalah fosil anggrek harus dilihat bagian anther atau style (gynostemium) (Mehl, 1984).
Lebih lanjut, semua jenis anggrek yang dijelaskan di atas telah punah sebelum diketahui keindahan bunganya. Fakta lainnya fosil tersebut tidak ada yang dikoleksi dari region New Guinea. Padahal New Guinea memiliki geografis yang sangat unik, salah satu yang tertua di dunia. Misalnya pada Papua bagian selatan terdapat sedimen dari zaman Paleozoic (sekitar 542-251 juta tahun yang lalu), bahkan terdapat juga sedimen dari zaman Precambrian (sekitar 4.600 – 541 juta tahun yang lalu). Ya, memang tidak mungkin anggrek hidup dari 4,6 milyar tahun yang lalu. Karena kehidupan di bumi saja diperkirakan dimulai ketika peristiwa Cambrian Explosion (485-541 juta tahun yang lalu). Tetapi mungkin saja nantinya terdapat fosil anggrek dari Tanah Papua, mengingat daratan ini merupakan salah satu daratan tertua di dunia dan berasal dari benua utama Gondwana.
Penulis: Reza Saputra / Pengendali Ekosistem Hutan
Dipublikasikan pada tanggal 27 Juli 2021
Bacaan lebih lanjut:
Conran JG, Bannister JM, Lee DE. 2009. Earliest orchid macrofossils: Early Miocene Dendrobium and Earina (Orchidaceae: Epidendroideae) from New Zealand. American Journal of Botany 96: 466–474.
Davies HL. 2012. The geology of New Guinea-The cordilleran margin of the Australian Continent. Episodes 1: 87-102.
Mehl J. 1984. Eoorchis miocaenica nov. gen, nov. sp. aus dem Ober-Miozän vom Öhningen, der bisher älteste fossile Orchideen-fund. Berichte aus den Arbeitskreisen Heimische Orchideen Deutschlands 1: 9–21.
Pigram CJ & Davies HL. 1987. Terrranes and the accretion history of the New Guinea orogen. BMR Journal of Australian Geology and Geophysics. 10: 193-211.
Poinar G Jr. 2016a. Orchid pollinaria (Orchidaceae) attached to stingless bees (Hymenoptera: Apidae) in Dominican amber. Neues Jahrbuch für Geologie und Paläontologie – Abhandlungen 279: 287–293.
Poinar G Jr. 2016b. Beetles with orchid pollinaria in Dominican and Mexican amber. American Entomologist 62: 172–177.
Poinar G Jr & Rasmussen FN. 2017. Orchids from the past, with a new species in Baltic amber. Botanical Journal of the Linnean Society 183: 327–333.
Ramírez SR, Gravendeel B, Singer RB, Marshall CR, Pierce NE. 2007. Dating the origin of the Orchidaceae from a fossil orchid with its pollinator. Nature 448: 1042–1045.