INVENTARISASI DAN IDENTIFIKASI POTENSI KEANEKARAGAMAN FAUNA DI SUAKA MARGASATWA MUBRANI KAIRONI
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Kawasan konservasi adalah kawasan hutan dengan ciri khas tertentu yang mempunyai fungsi pokok pengawetan keanekaragaman tumbuhan dan satwa serta ekosistemnya. Pengelolaan kawasan konservasi diatur melalui Undang-Undang No. 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya yang antara lain tertuang dalam pasal 16 ayat 2 dan pasal 17 ayat 3 mengenai jenis-jenis kegiatan di kawasan konservasi. Peraturan ini kemudian dijabarkan lebih lanjut pada PP Nomor 28 tahun 2011 maupun perubahannya PP Nomor 108 tahun 2015 tentang Pengelolaan Kawasan Suaka Alam dan Kawasan Pelestarian Alam. Dalam peraturan tersebut dijelaskan mengenai Kawasan Suaka Margasatwa.
Suaka Margasatwa merupakan kawasan suaka alam yang karena keadaan alamnya mempuanyai kekhasan satwa dan ekosistem yang perlu dilindungi dan perkembangannya berlangsung alami. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2011 tentang Pengelolaan Kawasan Suaka Alam dan Kawasana Pelestarian Alam, Suaka Margasatwa memiliki fungsi sebagai penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan, pendidikan dan peningkatan kesadartahuan konservasi alam, penyimpanan dan/atau penyerapan karbon, pemanfaatan air serta energi air, panas, dan angin, wisata alam terbatas, dan pemanfaatan sumber plasma nutfah untuk penunjang budidaya. Salah satu kawasan suaka margasatwa di Indonesia adalah Suaka Margasatwa Mubrani Kaironi.
Suaka Margasatwa Mubrani Kaironi merupakan kawasan suaka alam yang ditunjuk berdasarkan Surat Menteri Kehutanan Nomor: SK.783/Menhut-II/2014 tanggal 22 September 2014 tentang Kawasan Hutan dan Konservasi Perairan Provinsi Papua Barat. Berdasarkan perhitungan luasan oleh Balai Pemantapan Kawasan Hutan Wilayah XVII Manokwari yang disampaikan melalui surat Kepala Balai Nomor S.27/BPKH.XVII/II/2020, luas Suaka Margasatwa Mubrani Kaironi adalah 249 Ha.
Salah satu langkah yang dilakukan Balai Besar KSDA Papua Barat dalam pengelolaan Suaka Margasatwa Mubrani Kaironi sebagai kawasan suaka alam adalah dengan dilakukannya Inventarisasi dan Identifikasi Potensi Keanekaragaman Fauna di Suaka Margasatwa Mubrani Kaironi. Kegiatan ini diatur berdasarkan Peraturan Menteri Kehutanan Nomor: P.81/Menhut-II/2014 tentang Tata Cara Pelaksanaan Inventarisasi Pada Kawasan Suaka Alam dan Kawasan Pelestarian Alam. Selanjutnya, kegiatan ini diatur secara lebih rinci dan teknis lapangan berdasarkan Peraturan Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem Nomor: P.10/KSDAE/SET/KSA.0/9/2016 tentang Pedoman Pelaksanaan Inventarisasi dan Identifikasi Potensi Kawasan Suaka Alam dan Kawasan Pelestarian Alam.
Inventarisasi dan Identifikasi Potensi Keanekaragaman Fauna di Suaka Margasatwa Mubrani Kaironi merupakan bagian dari perencanaan pengelolaan untuk penataan ruang blok, prioritas konservasi suatu spesies penting atau terancam, dokumen dasar dalam penulisan dokumen Rencana Pengelolaan Jangka Panjang (RPJP) dan Rencana Pengelolaan Jangka Pendek (RPJPn).
Dengan adanya data terkait potensi keanekaragaman fauna di Suakamargasatwa Mubrani Kaironi, maka diharapkan pengelolaan kawasan dapat berjalan secara efektif dan efisien. Kegiatan Inventarisasi dan Identifikasi Potensi kawasan sangat penting untuk dilakukan sebagai dasar perencanaan pengelolaan dan pengembangan kawasan Suaka Margasatwa Mubrani Kaironi, mengingat potensi Suaka Margasatwa Mubrani Kaironi sebagai habitat beberapa jenis satwa penyu yang dilindungi dan terancam punah.
METODOLOGI
Jenis Data
Cakupan jenis data yang dibutuhkan dalam kegiatan Inventarisasi dan Identifikasi Potensi Keanekaragaman Fauna di Suaka Margasatwa Mubrani Kaironi, antara lain yaitu: Data perjumpaan satwa baik langsung dan tidak langsung di kawasan konservasi Suaka Margasatwa Mubrani Kaironi yang berlokasi di Pantai Utara Kabupaten Manokwari dan Kabupaten Tambrauw, Papua Barat.
Metode Pengambilan Data
Pengambillan data keanekaragaman fauna dilakukan dengan metode eksplorasi di sepanjang garis pantai dan hutan SM. Mubrani Kaironi. Pada metode eksplorasi dilakukan pencatatan jenis, foto, dan koordinat pada setiap tumbuhan dan satwa yang ditemui di lapangan. Selanjutkan data dikompilasi dengan bantuan software microsoft excel, dianalisis lebih lanjut terkait distribusi spesies, kegunaan spesies, status keterancaman (IUCN dan Appendix CITES), dan status perlindungan (P.106/ Menlhk/Setjen/Kum.1/12/2018). Selanjutnya data disajikan dalam bentuk tabel dan diagram dan dideskripsikan pembahasannya.
Data
Data keanekaragaman fauna yang diambil diantaranya adalah koordinat, waktu, aktivitas dan dokumentasi satwa yang dijumpai secara langsung, koordinat, waktu dan dokumentasi jejak satwa yang teridentifikasi sebagai perjumpaan tidak langsung. Jenis satwa liar yang diamati pada kegiatan ini adalah semua jenis satwa liar yang dijumpai SM Mubrani Kaironi. Hasil akhir yang didapatkan adalah checklist jenis-jenis satwa liar yang ada di SM Mubrani Kaironi.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Daftar dan Distribusi Spesies
Kawasan Suaka Margasatwa Mubrani Kaironi memiliki banyak spesies tumbuhan dan satwa liar. Pada kegiatan ini berhasil merekam sebanyak 36 jenis satwa. Jenis-jenis satwa yang dijumpai secara langsung selama pengamatan disajikan pada Tabel 1.
Tabel 1. Satwa yang dijumpai di SM Mubrani Kaironi
No | Nama Ilmiah | Nama Lokal | Nama Umum | Group |
1 | Cinnyris jugularis | Burung madu sriganti | Olive-backed sunbird | Aves |
2 | Eurystomus orientalis | Tiong-lampu biasa | Oriental dollarbird | Aves |
3 | Haliastur indus | Elang bondol | Brahminy kite | Aves |
4 | Cacatua galerita | Kakatua koki | Sulphur-crested cockatoo | Aves |
5 | Probosciger aterrimus | Kakatua Raja | Palm cockatoo | Aves |
6 | Eclectus roratus | Bayan Hijau | Eclectus parrot | Aves |
7 | Rhyticeros plicatus | Julang Papua | Blyth’s hornbill | Aves |
8 | Fregata ariel | Cikalang Kecil | Lesser frigatebird | Aves |
9 | Alcedo azurea | Rajaudang Biru-langit | Azure kingfisher | Aves |
10 | Bubulcus ibis | Kuntul kerbau | Cattle egret | Aves |
11 | Egretta garzetta | Bangau egret kecil | Little egret | Aves |
12 | Ducula pinon | Pergam Pinon | Pinon’s imperial pigeon | Aves |
13 | Merops ornatus | Burung pemakan lebah pelangi | Rainbow bee-eater | Aves |
14 | Radjah radjah | Umukia Raja | Radjah shelduck | Aves |
15 | Rhipidura sp | Aves | ||
16 | Lorius lory | Urip | Black-capped lory | Aves |
17 | Cardisoma sp. | Kepiting | Crustacea | |
18 | Ocypode ceratophthalmus | Kepiting | Crustacea | |
19 | Cornufer papuensis | Katak keriput papua | Papua wrinkled ground frog | Herpetofauna |
20 | Nyctimystes infrafrenatus | Katak hijau pohon | White-lipped tree frog | Herpetofauna |
21 | Fejervarya cancrivora | The crab-eating frog | Herpetofauna | |
22 | Duttaphrynus melanostictus | Kodok buduk | Asian common toad | Herpetofauna |
23 | Chelonia mydas | Penyu hijau | Green sea turtle | Herpetofauna |
24 | Lepidochelys olivacea | Penyu lekang | Olive ridley sea turtle | Herpetofauna |
25 | Dermochelys coriacea | Penyu belimbing | Leatherback sea turtle | Herpetofauna |
26 | Eretmochelys imbricata | Penyu sisik | Hawksbill sea turtle | Herpetofauna |
27 | Caretta caretta | Penyu tempayan | Loggerhead sea turtle | Herpetofauna |
28 | Ornithoptera priamus | Insect | ||
29 | Cicindela sp | Tiger Beetle | Insect | |
30 | Nephila pilipes | Insect | ||
31 | Lyssa macleayi | Insect | ||
32 | Neurothemis stigmatizans | Insect | ||
33 | Delias sp | Insect | ||
34 | Xylocopinae | Insect | ||
35 | Euploea sp | Insect |
Daftar tumbuhan dan fauna di atas belum mencakup keseluruhan spesies yang ada di dalam kawasan Suaka Margasatwa Mubrani Kaironi. Hal tersebut dikarenakan pengamatan lapangan terbatas pada waktu, sumber daya, dan alat penelitian. Daftar spesies ini merupakan daftar awal yang akan terus diperbaharui. Diharapkan, pengelolaan spesies dan kawasan SM. Mubrani Kaironi akan melibatkan pihak yang ahli dalam bidangnya. Misalnya dalam pengelolaan spesies Penyu Sisik yang ada di SM. Mubrani Kaironi, data awal yang dibutuhkan adalah survey populasi. Tahap selanjutnya adalah dengan menyadarkan dan mengajak masyarakat sekitar kawasan untuk menjaga populasi penyu. Kemudian dibuat tempat penetasan telur penyu semi alami atau semi-natural hatching.
Status Perlindungan dan Keterancaman
Semua jenis satwa liar yang ditemukan kemudian dianalisis berdasarkan status perlindungan menurut Peraturan Menteri LHK Nomor P.106/Menlhk/Setjen/ Kum.1/12/2018 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor P.20/Menlhk/Setjen/Kum.1/6/2018 Tentang Jenis Tumbuhan dan Satwa Yang Dilindungi, status konservasi dari International Union for Conservation of Nature and Natural Resources (IUCN), dan status perdagangan dari Convention on International Trade in Endangered Species of Wild Fauna and Flora (CITES). Status perlindungan dan keterancaman tersaji pada Tabel 2.
Tabel 2. Jenis satwa dengan status perlindungan dan keterancamannya
No | Nama Ilmiah | Group | IUCN | Permen 106 | CITES | Tren Populasi |
1 | Cinnyris jugularis | Aves | LC | Tidak | No | Stabil |
2 | Eurystomus orientalis | Aves | LC | Tidak | No | Menurun |
3 | Haliastur indus | Aves | LC | Dilindungi | II | Menurun |
4 | Cacatua galerita | Aves | LC | Dilindungi | II | Menurun |
5 | Probosciger aterrimus | Aves | LC | Dilindungi | I | Menurun |
6 | Eclectus roratus | Aves | LC | Dilindungi | II | Menurun |
7 | Rhyticeros plicatus | Aves | LC | Dilindungi | II | Menurun |
8 | Fregata ariel | Aves | LC | Tidak | No | Menurun |
9 | Alcedo azurea | Aves | LC | Tidak | No | Menurun |
10 | Bubulcus ibis | Aves | LC | Tidak | No | Meningkat |
11 | Egretta garzetta | Aves | LC | Tidak | No | Meningkat |
12 | Ducula pinon | Aves | LC | Tidak | No | Stabil |
13 | Merops ornatus | Aves | LC | Tidak | No | Stabil |
14 | Radjah radjah | Aves | LC | Tidak | No | Menurun |
15 | Rhipidura sp | Aves | No data | Tidak | No | No data |
16 | Lorius lory | Aves | LC | Dilindungi | II | Menurun |
17 | Cardisoma sp. | Crustacea | No data | Tidak | No | No data |
18 | Ocypode ceratophthalmus | Crustacea | No data | Tidak | No | No data |
19 | Cornufer papuensis | Herpetofauna | LC | Tidak | No | Stabil |
20 | Nyctimystes infrafrenatus | Herpetofauna | LC | Tidak | No | Stabil |
21 | Fejervarya cancrivora | Herpetofauna | LC | Tidak | No | Meningkat |
22 | Duttaphrynus melanostictus | Herpetofauna | LC | Tidak | No | Meningkat |
23 | Chelonia mydas | Herpetofauna | EN | Dilindungi | I | Menurun |
24 | Lepidochelys olivacea | Herpetofauna | VU | Dilindungi | I | Menurun |
25 | Dermochelys coriacea | Herpetofauna | VU | Dilindungi | I | Menurun |
26 | Eretmochelys imbricata | Herpetofauna | CR | Dilindungi | I | Menurun |
27 | Caretta caretta | Herpetofauna | VU | Dilindungi | I | Menurun |
28 | Crocodylus porosus | Herpetofauna | LC | Dilindungi | I | Stabil |
29 | Ornithoptera priamus | Insect | LC | Dilindungi | II | No data |
30 | Cicindela sp | Insect | No data | Tidak | No | No data |
31 | Nephila pilipes | Insect | No data | Tidak | No | No data |
32 | Lyssa macleayi | Insect | No data | Tidak | No | No data |
33 | Neurothemis stigmatizans | Insect | No data | Tidak | No | No data |
34 | Delias sp | Insect | No data | Tidak | No | No data |
35 | Xylocopinae | Insect | No data | Tidak | No | No data |
36 | Euploea sp | Insect | No data | Tidak | No | No data |
Terdapat 12 jenis satwa dilindungi yang ada di SM Mubrani Kaironi, antara lain yaitu Haliastur indus, Cacatua galerita, Probosciger aterrimus, Eclectus roratus, Rhyticeros plicatus, Lorius lory, Chelonia mydas, Lepidochelys olivacea, Dermochelys coriacea, Eretmochelys imbricata, Caretta caretta, dan Ornithoptera priamus. Satwa ini dilindungi karena kelangkaannya di alam dan tingkat perburuannya tinggi.
Deskripsi Species Satwa Penting
Pada kelompok satwa ditemukan lima jenis penyu yang merupakan satwa dilindungi dengan status konservasi mulai dari rentan (vulnerable) sampai dengan sangat kritis akan kepunahan (critically endengered), yakni Chelonia mydas (Linnaeus, 1758) atau penyu hijau, Lepidochelys olivacea (Eschscholtz, 1829) atau penyu lekang, Dermochelys coriacea (Vandelli, 1761) atau penyu belimbing, Eretmochelys imbricata (Linnaeus, 1766) atau penyu sisik, dan Caretta caretta (Linnaeus, 1758) atau penyu tempayan. Penyu merupakan kelompok satwa yang sangat sensitif dan spesifik terkait dengan tempat peneluran. Tidak setiap pantai dapat dijadikan tempat berpijah atau peneluran para penyu. Oleh karena itu, kelompok penyu merupakan prioritas kelompok satwa yang perlu dilakukan konservasi secara serius, komprehensif, dan mendalam.
Pengelolaan Species Satwa Penting
Saat ini spesies satwa penting yang ada di Suaka Margasatwa Mubrani Kaironi dikelola oleh Balai Besar KSDA Papua Barat dengan bantuan para mitra dan masyarakat lokal. Khususnya dalam penjagaan spesies penyu, telah dilakukan diskusi awal dengan masyarakat sekitar kawasan untuk melindungi penyu, telur penyu, dan habitat penelurannya. Selain itu, masyarakat Kampung Warsnembri telah mendirikan satu bangunan semi permanen yang difungsikan sebagai pos jaga terkait perburuan penyu.
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
Kesimpulan
Secara garis besar kondisi ekosistem kawasan Suaka Margasatwa Mubrani Kaironi masih sangat terjaga. Pada kegiatan ini dijumpai 36 jenis satwa liar yang 12 jenis satwa dilindungi yang ada di SM Mubrani Kaironi, antara lain yaitu Haliastur indus, Cacatua galerita, Probosciger aterrimus, Eclectus roratus, Rhyticeros plicatus, Lorius lory, Chelonia mydas, Lepidochelys olivacea, Dermochelys coriacea, Eretmochelys imbricata, Caretta caretta, dan Ornithoptera priamus. Satwa ini dilindungi karena kelangkaannya di alam dan tingkat perburuannya tinggi.
Selain itu juga terdapat lima spesies penyu yang dilindungi yang biasa bertelur di sepanjang pantai, antara lain yaitu Penyu Sisik, Penyu Lekang, Penyu Tempayan, Penyu Hijau, dan Penyu Belimbing. Sebagian besar masyarakat di sekitar kawasan masih mengkonsumsi telur dan daging penyu. Terdapat inisiatif dari beberapa kelompok dan individu dari masyarakat Kampung Kaironi dan Warsnembri untuk melakukan kegiatan konservasi penyu.
REKOMENDASI
Terdapat beberapa rekomendasi untuk kegiatan kedepan yang akan dilakukan di kawasan SM Murabi Kaironi, yaitu:
- Melakukan Sosialisasi kepada masyarakat kampung, secara khusus masyarakat suku meyah, tokoh adat, dan tokoh agama yang tinggal dan menetap di sekitar SM Mubrani Kaironi.
- Melakukan pendekatan dan dukungan dengan kepala Distrik Sidey dan Distrik Mubrani, kepala kampung, kepala kepala suku, dan pemilik hak ulayat yang ada di SM Mubrani Kaironi. Kemudian membuat peraturan kampung dan peraturan adat untuk medukung pelestarian dan penyelamatan penyu.
- Membetuk kelompok masyarakat untuk pemberdayaan ekonomi masyarakat, serta kelompok pencita dan penyelamat penyu. (RS)