Mengenal Kepiting Kenari
Ketam kenari, juga dikenal sebagai ketam kelapa atau kepiting kenari, adalah salah satu hewan ketam paling menakjubkan di dunia. Dengan nama ilmiah Birgus latro, hewan ini menarik perhatian karena ukurannya yang luar biasa dan kemampuannya untuk hidup di darat. Diantara krustase lainnya hewan ini merupakan yang paling besar dengan Panjang tubuh bisa mencapai 40 cm. Kepiting Kenari berperan dalam perputaran bahan organik dalam tanah, namun Kepiting Kenari sering kali dianggap sebagai hama karena memakan buah atau merusak pohon kelapa, kenari dan papaya (Abubakar, 2009). Menurut McLaughlin et. al. (2010) pengklasifikasian untuk Kepiting Kenari (Birgus latro) adalah sebagai berikut:
Kingdom : Animalia
Filum : Arthropoda
Kelas : Malacostraca
Ordo : Decapoda
Famili : Coenobitidae
Genus : Birgus Leach, 1816
Spesies : Birgus latro (Linnaeus, 1767)
Kepiting Kenari memiliki karakteristik yang khas yaitu secara morfologis Kepiting Kenari berada diantara seksi Branchyura (dikenal sebagai kepiting sejati) dan Macrura (dikenal sebagai udang-udangan) (Nontji, 1987). Tubuhnya terdiri dari bagian kepala (cephalon), dada (toraks), perut (abdomen), ekor (telson yang diselimuti oleh rangka luar eksoskeleton) yang merupakan sifat morfologi krustasea. Di samping itu terdapat pula anggota tubuh yang lainnya yakni pereopod, pleopod, antenna dan mata (Barnes, 1974 dalam Sahami, 1994). Ukuran tubuh kepiting betina lebih kecil dari jantan dengan panjang maksimum toraks kira-kira 55 mm. Betina memiliki pleopod pada sebelah kiri yang digunakan membawa telur sedangkan jantan tidak memilikinya (Whitten et. al., 1987). Kepiting dewasa memiliki panjang karapas kurang lebih 25-47 cm, lebar 51-76 cm dan berat berkisar antara 2-4 kg. capit sebelah kiri biasanya berukuran lebih besar dari capit kanan. Kepiting mempunyai lima pasang kaki jalan yang terdiri dari empat pasang kaki jalan yng jelas terlihat berbentuk keras dan kuat serta satu pasang kaki jalan yang ditutupi oleh duri dan rambut-ramut halus. Kepiting memiliki bagian bawah (abdomen) yang lunak (Motoh, 1980).
Berdasrkan data IUCN Red List Kepiting Kenari masuk dalam kategori VU (Vulnerable) atau status konservasi masuk dalam ketegori rentan atau populasi diperkirakan berjumlah kurang dari 1.000 individu dewasa atau memiliki jumlah dan luas area habitat yang sangat terbatas (kurang dari 20 km²) sehingga rentan terhadap dampak-dampak aktivitas manusia atau peristiwa stokastik yang mungkin terjadi di masa depan. Oleh karena itu dianggap menghadapi risiko rentan/kritis atau bahkan punah dalam periode waktu yang sangat singkat. Sedangkan Berdasarkan P.106 jenis tumbuhan dan satwa yang dilindungi di Indonesia, Ketam Kenari masuk dalam jenis yang dilindungi.
(sumber : Laporan invent kepiting kenari 2021, UICN, P.106)