Balai Besar KSDA Papua Barat Sabet Juara I Pameran Nasional Indogreen 2018 di Samarinda
Sorong, 10 April 2018. Balai Besar KSDA Papua Barat meraih juara I stand terbaik kategori Balai KSDAE dalam ajang gelaran pameran nasional Indogreen Environment and Forestry Expo ke-10 di Samarinda Convention Hall, Samarinda Kalimantan Timur, yang diselenggarakan pada tanggal 5 – 8 April 2018.
Dalam kegiatan pameran tersebut ada 67 peserta yang turut berpartisipasi baik dari UPT Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, pemerintah daerah, BUMN sektor kehutanan, asosiasi, lembaga penelitian, pertambangan serta perusahaan yang peduli akan kelestarian hutan dan lingkungannya. Mereka hadir utk memberikan edukasi dan informasi.
Pagelaran nasional tersebut dibuka secara resmi oleh Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) yang diwakili Sekretaris Jenderal LHK Bambang Hendroyono. Dalam sambutannya disampaikan bahwa pameran ini adalah sebagai sarana penyebarluasan informasi dan edukasi bagi masyarakat tentang upaya pelestarian lingkungan dan hutan.
“Pameran ini bertujuan untuk sosialisasi program pemerintah bidang lingkungan hidup dan kehutanan, penyebarluasan informasi tentang potensi usaha pengelolaan hutan dan hasil hutan serta media pengayaan pengetahuan tentang pengelolaan hutan lestari”, ucap Bambang.
Kepala Seksi Pengawetan dan Pemanfaatan BBKSDA Papua Barat, Eko Bambang menyampaikan bahwa konsep tema stand yang diusung kali ini adalah Eksotisme Budaya dan Potensi Alam Papua Barat di mana pengunjung disuguhkan keindahan alam Papua Barat melelui tampilan foto keindahan kepulauan Raja Ampat pada backdrop stand.
Selain itu pengunjung juga mendapatkan informasi pengelolaan kawasan konservasi di Papua Barat, pemberdayaan masyarakat sekitar kawasan konservasi, pengawetan dan pemanfaatan tumbuhan dan satwa liar, bina cinta alam, potensi keanekaragaman hayati, dan potensi pengembangan obyek wisata alam.
Dalam kegiatan ini BBKSDA Papua Barat juga mensosialisasikan penggunaan assesoris replika mahkota cenderawasih sebagai pengganti pemanfaatan ofsetan cenderawasih asli, hal ini dilakukan sebagai upaya mengurangi perburuan serta melestarikan keberadaan cenderawasih di alam liar.
Pementasan seni juga dilakukan oleh personil dari BBKSDA Papua Barat dengan menampilkan tarian kontemporer “Menjaga Alam” dimana tarian ini menggambarkan kearifan suku Moi dalam memanfaatkan hutan dan satwa liar yang ada didalamnya.
Hingga menjelang penutupan acara pameran tercatat lebih dari 2.000 pengunjung yang berkunjung dan berfoto di stand BBKSDA Papua Barat.