Penilaian Efektifitas Pengelolaan Kawasan Konservasi di Bidang KSDA Wilayah II dengan Metode METT
Manokwari, 26 Juli 2019. Sebagai bagian dari Balai Besar KSDA Papua Barat yang dipercayakan untuk mengelola delapan kawasan konservasi yaitu CA Peg. Tamrau Selatan, CA Teluk Bintuni, TWA Gunung Meja, CA Peg Arfak, CA Peg Fakfak, CA Peg Wondiboy, SM Mumbrani Kaironi, dan SM Sidei Wibain, Bidang KSDA Wilayah II Manokwari berkomitmen untuk terus memperbaiki dan meningkatkan efektifitas pengelolaan kawasan konservasi.
Penilaian efektifitas pengelolaan delapan kawasan konservasi di Bidang KSDA Wilayah II dengan metode METT dilaksanakan selama dua hari yaitu pada tanggal 25-26 juli 2019 yang diselenggarakan di Ruang Rapat Bidang KSDA Wilayah II. Kegiatan ini secara resmi dibuka oleh Kepala Bidang KSDA Wilayah II, Bapak Glen Eric Kangiras, S.Hut, M.Si dan dihadiri oleh staf Direktorat Kawasan Konservasi sebagai fasilitator, staf fungsional yang bertugas pada masing-masing kawasan konservasi serta perwakilan Tokoh Masyarakat sekitar CA. Peg. Arfak, SM Mumbrani Kaironi, dan SM Sidei wibain.
Pada prinsipnya metode METT atau Management Effectiveness Tracking Tool bertujuan untuk mengevaluasi kegiatan pengelolaan pada kawasan konservasi, meningkatkan kapasitas pengelolaan dalam rangka mengelola kawasan konservasi serta sebagai komunikasi dengan berbagai pihak terkait dalam upaya peningkatan efektivitas pengelolaan kawasan.
Kegiatan berlangsung dengan lancar disertai dengan antusiasme setiap peserta untuk memberikan masukan mengenai permasalahan kawasan serta rekomendasi untuk meningkatkan efektifitas pengelolaan kawasan konservasi. Dengan dilaksanakannya kegiatan Penilaian Efektifitas Pengelolaan Kawasan Konservasi di Bidang KSDA Wilayah II menggunakan metode METT maka diperoleh data penilaian pengelolaan kawasan konservasi CA Peg. Tamrau Selatan, CA Teluk Bintuni, TWA Gunung Meja, CA Peg Arfak, CA Peg Fakfak, CA Peg Wondiboy, SM Mumbrani Kaironi, dan SM Sidei Wibain. Setiap data yang diperoleh memuat nilai efektivitas pengelolaan kawasan, faktor kekuatan dan faktor kelemahan dari pengelolaan masing-masing unit kawasan, isu prioritas yang perlu ditingkatkan, serta resume langkah-langkah tindak lanjut yang didasarkan pada hasil penilaian. Diharapkan data tersebut menjadi acuan dalam menyusun rencana aksi sebagai upaya peningkatan pengelolaan kawasan konservasi Bidang KSDA Wilayah II. (mtb)