PEMBEKALAN MAHASISWA PKL : FUNGSIONAL PEH BERI MATERI SURVEY HERPTOFAUNA DAN INTERPRETASI WISATA ALAM
Jumat, 6 September 2019. Sejak Agustus 2019, Balai Besar KSDA Papua Barat kedatangan 23 (dua puluh tiga) mahasiswa yang melakukan Praktek Kerja Lapang (PKL). PKL merupakan implementasi secara sistematis dan sinkron antara program pendidikan di sekolah dengan program penguasaan keahlian yang diperoleh melalui kegiatan kerja secara langsung di dunia kerja untuk mencapai tingkat keahlian tertentu. Mahasiswa yang sedang mengikuti PKL berasal dari Universitas Muhammadiyah Sorong sebanyak 6 orang dan Universitas Victory Sorong sebanyak 17 orang. Untuk efisiensi dan efektifitas pemahaman mahasiswa terhadap tugas dan fungsi Balai Besar KSDA Papua Barat serta memperkaya pengalaman dunia kerja, mahasiswa PKL dibagi menjadi 4 kelompok, 2 Kelompok ditempatkan di kantor Balai Besar KSDA Papua Barat, 1 kelompok ditempatkan di Kantor Bidang KSDA Wilayah I, dan 1 kelompok ditempatkan di Resort TWA Sorong. Pendamping mahasiswa PKL berasal dari pejabat fungsional PEH, Polhut, dan Penyuluh yang ada di Balai Besar KSDA Papua Barat.
Dalam rangka meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam bidang konservasi, hari Jumat tanggal 6 September 2019 pejabat fungsional PEH memberikan pembekalan mengenai Dasar-Dasar Survey Herpetofauna dan Interpretasi Wisata Alam. Pembekalan diberikan kepada 2 kelompok dan dilaksanakan di TWA Sorong. Dalam pembekalan survey herpetofauna, mahasiswa diberikan materi pengenalan jenis-jenis herpetofauna serta teknik pengamatan herpetofauna. Mahasiswa juga melakukan praktek pengamatan herpetofauna didampingi oleh fungsional PEH. Praktek yang dilakukan berupa pengambilan data jenis herpetofauna yang dijumpai dan mengambil titik koordinat lokasi perjumpaan herpetofauna.
Materi Interpretasi Wisata Alam diberikan dalam bentuk materi dasar-dasar interpretasi wisata alam serta praktek menyusun program interpretasi wisata alam di TWA Sorong. Mahasiswa ditugaskan untuk menginventarisasi potensi wisata yang ada di TWA Sorong (daya tarik, titik koordinat dan deskripsi lokasi) kemudian menentukan tujuan intepretasi wisata, identifikasi calon pengunjung , serta menentukan tema interpretasi. Data yang dikumpulkan dalam kegiatan praktek tersebut kemudian disusun menjadi suatu program interpretasi dengan tema yang menarik.
Sepanjang kegiatan pembekalan di TWA Sorong mahasiswa PKL sangat antusias mengikuti praktek dan mengumpulkan data yang diperlukan. Melalui kegiatan pembekalan langsung dilapangan, diharapkan mahasiswa PKL memperoleh tambahan pengalaman dan pengetahuan khususnya dibidang konservasi sehingga nantinya diperoleh lulusan-lulusan yang kompeten sesuai dengan disiplin ilmu yang ditekuni. (SM)