Hydrosaurus amboinensis

Beberapa saat yang lalu, BBKSDA Papua Barat melaksanakan kegiatan inventarisasi potensi keanekaragaman hayati di beberapa lokasi kawasan konservasi, salah satunya adalah Cagar Alam Waigeo Barat. Saat tim pengelola media social mengupload beberapa foto beberapa jenis satwa yang terinventarisir dari kegiatan tersebut ke akun instagaram bali (bbksda_papbar), salah satu netizen menanyakan apakah benar ada satwa jenis Hydrosaurus amboinensis di Pulau Waigeo.

Pertanyaan dari neizen tersebut menarik hati tim media untuk menelusuri informasi dari berbagai sumber tentang satwa ini. Hasil penelusuran kami, menurut hsail penelitian LIPI tahun 2007, benar ditemukan satwa jenis ini di Pulau Waigeo.

Pertanyaan dari netizen tersebut merangsang tim media untuk mencari data tentang satwa ini secara lebih banyak lagi dan membagikannya kepada para sahabat pecinta keanekaragaman hayati semua. Berikut hasil penulusuran kami:

Ciri Fisik:

Soa-soa memiliki kepala kecil dengan moncong panjang dan lubang hidung oval di dekat ujung moncong. Pada kepala dan moncong terdapat semacam punuk berskala besar dan sebagian lagi berskala kecil. Tubuhnya silindris (menyerupai bentuk silinder) dan padat berisi, bagian belakang memiliki tulang lanset besar yang ditutupi dengan sisik kecil. Ada empat tungkai panjang yang berkembang dengan baik; anggota badan bisa mencapai mata atau lubang hidung. Pada jari kaki depan (tangan) dan kaki belakang terdapat sirip kulit. Karakteristik unik kadal bersirip ini adalah ekornya, yang memiliki panjang dua kali lipat dibanding badannya. Pangkal ekor berukuran tebal dan berbentuk bulat, semakin ke ujung semakin pipih atau rata. Bentuk pilih dari ekor tersebut dapat membantu kadal berenang, ekor sebagai alat mendayung sekaligus pengemudi. Soa-soa memiliki warna cenderung gelap coklat kehijauan dengan bintik-bintik hitam.

Ekologi:

Penyebaran satwa ini terbatas pada wilayah tertentu. Sebagaimana diketahui, pada umumnya kelompok Hydrosaurus merupakan satwa yang suka hidup di sekitar air, satwa ini pada umumnya ditemui di sekitar sungai-sungai besar dan Kawasan mangrove. Di Pulau Waigeo, kita sering menemui satwa ini sedang berjemur di atas bebatuan ataupun pohon yang mati di tepi sungai.

Taksonomi:

Satwa Hydrosaurus amboinensis atau Soa-soa layar merupakan satwa yang termasuk ke dalam family agamidae. Secara lengkap taksonomi dari satwa ini adalah sebagai berikut:

Kingdom        : Animalia

Subkingdom    : Bilateria

Infrakingdom  : Deuterostomia

Phylum          : Chordata

Subphylum     : Vertebrata

Infraphylum    : Gnathostomata

Superclass      : Tetrapoda

Class             : Reptilia

Order             : Squamata

Suborder        : Iguania – iguanes, Iguanas

Family           : Agamidae – Old World Arboreal Lizards, Agamid Lizards

Subfamily       : Hydrosaurinae

Genus            : Hydrosaurus Kaup, 1828

Species          : Hydrosaurus amboinensis (Schlosser, 1768) – Sailfin Lizard

Perilaku:

Seperti kebanyakan reptile, Soa Layar ini memiliki kebiasan berjemur terutama pada pagi hari di atas bebatuan atau pohon-pohon yang sudah mati di sekitar sungai. Kebiasaan berjemur merupakan cara adaptasi reptile terhadap perubahan suhu lingkungan. Satwa reptile termasuk berdarah dingin yang mengakibatkan suhu tubuhnya akan berubah sesuai dengan kondisi linglungannya. Pada saat pagi hari, dengan matahari mulai bersinar, para reptile akan menyesuaikan suhu tubuhnya dengan cara berjemur. Pada beberapa literatur disebutkan bahwa perilaku berjemur pada reptile terutama jenis kadal merupakan cara memproduksi Vitamin D dalam tubuhnya. Reptil membutuhkan vitamin D untuk pertumbuhan dan perkembangan tubuhnya.

Satwa ini merupakan satwa omnivore yaitu pemakan tumbuhan dan satwa. Beberapa jenis satwa yang jadi santapannya adalah serangga kecil, jenis-jenis ikan dan pernah ditemukan sedang memakan kepiting. Selain itu satwa ini juga memakan jenis daun-daun tertentu sebagai asupannya.

Perilaku lain dari satwa ini adalah aktif pada siang hari dan beristirahat pada malam hari layaknya perilaku hydrosaurus lainnya.

Nah itu dia bebrapa informasi tambahan dari satwa Hydrosaurus amboinensis yang mungkin dapat kita tambahkan kepada teman-teman semua.

 

Penulis: Yuna Brata Purba (Balai Besar KSDA Papua Barat)

 

Daftar Pustaka:

LIPI, 2007, Herpetofauna di Pulau Waigeo