BBKSDA Papua Barat Ajak Mahasiswa Universitas Victory Ikut Sosialisasikan TSL dilindungi
Sorong, 9 Oktober 2019, Sehubungan dengan kerjasama Penyelenggaraan Kawasan Konservasi Melalui Pendekatan Ilmiah (Science) antara Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Papua Barat dengan Universitas Victory Sorong dan Pelaksanaan Aktualisasi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS), Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) tahun 2019, BBKSDA Papua Barat Menyelenggarakan kegiatan Sosialisasi Penyadartahuan dalam rangka peningkatan upaya preemtif perlindungan Satwa Liar dilindungi guna mengatasi Isu “Kurangnya Pengetahuan dan Rasa Ingin Tahu Masyarakat Terhadap Larangan Kepemilikan Satwa Liar yang dilindungi di Kota Sorong”. Kegiatan ini hadiri dan diikuti oleh Wakil Rektor 1 Universitas Victory sorong, Dekan, Kepala program studi (Kaprodi), Dosen Fakultas ilmu Pertanian dan Lingkungan, Fakultas ilmu Komputer, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Fakultas Ilmu Sosial dan Fakultas Ilmu Hukum, serta 150 orang Mahasiswa yang berasal dari masing-masing fakultas di atas.
Kegiatan penyadartahuan ini berhasil terlaksana dengan tidak menggunakan air mineral dalam kemasan, spanduk sekali pakai, sedotan plastik, dan kotak pembungkus kue sekali pakai untuk lebih dari 150 audiensi yang hadir. Hal ini merupakan aksi nyata yang dipimpin langsung oleh Kepala Balai Besar KSDA Papua Barat sebagai bukti sikap cinta terhadap bumi serta tanggung jawab untuk menjaga Bumi dan bagian-bagiannya agar terbebas dari bahaya sampah plastik. Materi sosialisas penyadartahuan dibawakan langsung oleh Kepala Balai Besar KSDA Papua Barat, Ir. R. Basar Manullang, MM dengan gaya milenialnya yang santai dan berkarisma. Beliau menekankan tentang pentingnya peran satwa liar dalam menciptakan keseimbangan ekosistem hutan sebagai sistem penyangga kehidupan dan peran penting generasi muda yang merupakan ujung tombak pembangunan bangsa dalam mempertahankan keseimbangan ekositem hutan sebagai sistem penyangga kehidupan.
Saat ini Kejahatan terhadap tumbuhan dan Satwa Liar (wildlife crime) di Indonesia, dalam sepuluh tahun terakhir sudah menjadi isu nasional yang sering diperbincangkan di berbagai forum ilmiah dan media. Terdapat lima komponen dasar yang merupakan pemicu wildlife crime, yaitu satwa liar (wildlife), komoditas perdagangan satwa liar (commodity), pelanggaran atau kejahatan itu sendiri (offence), tingkatan-tingkatan perdagangan (level of trade), dan nilai perdagangan satwa (value). Pelanggaran terhadap satwa liar juga menjadi penyebab penyebaran penyakit yang berasal dari satwa (zoonosis) dan ikut mendorong proses kepunahan satwa secara signifikan. Semakin banyak manusia yang melakukan perburuan pada suatu hutan tertentu akan menjadikan sebuah ruang atau area transportasi baru serta area terbuka baru untuk bermukim sementara bagi para pelaku perburuan, semakin lama luas lahan tersebut akan terakumulasi cukup besar.
Permasalahan-permasalahan di atas bukan hanya menjadi tanggung jawab BBKSDA Papua Barat atau salah satu instansi Lingkungan Hidup, melainkan tanggung jawab semua manusia. Lalu apa yang bisa dilakukan oleh generasi milenial untuk mengatasi hal ini ?, Balai Besar KSDA Papua Barat mengajak turut serta mahasiswa untuk melakukan penyebarluasan pengetahuan terkait larangan kepemilikan ilegal, usaha memperjualbelikan, dan atau memiliki bagian-bagian satwa liar dilindungi baik dalam keadaan hidup ataupun mati sesuai Undang-Undang Nomor 5 tahun 1990 dan jenis-jenisnya yang diatur oleh P.106/MENLHK/SETJEN/KUM.1/6/2018, serta menumbuhkan kepedulian dan rasa membutuhkan terhadap keberlangsungan keseimbangan ekosistem hutan yang didalamnya terdapat satwa liar sebagai unsur biotik yang memegang peranan penting.
Sebelum menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya serta ucapan terimakasih atas dukungan Universitas Victory Sorong atas suksesnya penyelenggaraan kegiatan sosialisai penyadartahuan ini, Kepala Balai Besar menitipkan pesan kepada para mahasiswa. Beliau berpesan “Kamu adalah pemimpin dirimu sendiri heart of change, transformasi terbaik adalah mereka yang melibatkan hati. Go Wild for live, selamatkan tumbuhan dan satwa liar untuk kehidupan. (MAM)