BBKSDA Papua Barat Libatkan Masyarakat untuk Menilai Efektivitas Pengelolaan Kawasan Konservasi
Sorong, 24 Agustus 2023 – Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Papua Barat mengambil langkah progresif dengan melibatkan masyarakat dalam proses penilaian efektivitas pengelolaan sejumlah Kawasan Konservasi lingkup Bidang KSDA Wilayah I Sorong. Kegiatan ini berlangsung pada tanggal 22-23 Agustus 2023 di Ruang Pertemuan Hotel Rylich Panorama, Kota Sorong, dan difokuskan pada 5(lima) Kawasan Konservasi yaitu Cagar Alam Pegunungan Tambrauw Utara, Cagar Alam Pantai Sausapor, Cagar Alam Pulau Salawati, Cagar Alam Pulau Misool, dan Taman Wisata Alam Beriat.
Dalam rangka mewujudkan partisipasi aktif masyarakat dalam pengelolaan kawasan konservasi, BBKSDA Papua Barat telah mengadopsi metode Management Effectiveness Tracking Tools (METT), yang memungkinkan masyarakat untuk memberikan kontribusi berharga dalam penilaian efektivitas. Melalui pendekatan ini, masyarakat yang tinggal di sekitar kawasan konservasi memiliki kesempatan untuk berbagi pandangan mereka tentang pengelolaan dan dampaknya terhadap lingkungan dan kehidupan sehari-hari.
Kegiatan ini dihadiri oleh perwakilan dari komunitas lokal, kelompok masyarakat adat, NGO, serta pihak terkait dari BBKSDA Papua Barat. Dalam sambutannya, plt. Kepala BBKSDA Papua Barat, Tasliman, SP., MP., menekankan pentingnya keterlibatan masyarakat dalam upaya menjaga keberlanjutan kawasan konservasi. “Kami percaya bahwa melibatkan masyarakat dalam penilaian efektivitas akan memberikan gambaran yang lebih komprehensif tentang tantangan dan peluang dalam pengelolaan kawasan konservasi.”
Metode METT memungkinkan masyarakat untuk memberikan penilaian tentang berbagai aspek pengelolaan, termasuk pemeliharaan ekosistem, pendidikan lingkungan, serta manfaat sosial dan ekonomi yang dihasilkan. Hasil dari penilaian ini akan menjadi informasi berharga bagi BBKSDA Papua Barat dalam merancang dan melaksanakan perbaikan lebih lanjut dalam upaya pelestarian alam.
Kegiatan ini juga menjadi wadah bagi pertukaran pengetahuan antara masyarakat, ahli konservasi, dan pemangku kepentingan lainnya. Diskusi dan interaksi yang berlangsung diharapkan dapat memperkuat kolaborasi antara semua pihak yang peduli terhadap pelestarian alam dan lingkungan di Papua Barat.