Budidaya Trigona.spp di Daerah Penyangga Kawasan Konservasi TWA Sorong
Sorong, 23 Oktober 2019. Saat ini, masyarakat di Provinsi Papua Barat belum banyak yang melirik untuk melakukan budidaya lebah madu trigona padahal ketersediaan pakan lebah madu trigona yang melimpah di sekitar hutan, membuat para petani tidak perlu bersusahpayah menggembalakan lebah tersebut. Selain itu Lebah Trigona.spp salah satu serangga endemik di Kawasan Hutan tersebut.
Gambar 1. Sarang Trigona di Pohon Beringin yang berada di TWA Sorong
Lebah Trigona.spp merupakan lebah madu dengan sifat adaptasi yang cukup baik, yakni mampu menyesuaikan diri pada berbagai lokasi dan beragam tipe rumah. Idealnya, Lebah Trigona.spp dibudidayakan di dalam kotak kayu yang didesain khusus menyerupai kondisi habitat alaminya. Kelimpahan hal tersebut membuat salah satu Staf BBKSDA Papua Barat ingin membudidayakan Lebah Trigona.spp bersama masyarakat, sekaligus melaksanaan Aktualisasi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS), Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) tahun 2019.
Gambar 2. Penyuluhan Tentang Trigona.spp oleh salah satu staff Balai Besar KSDA Papua Barat
Selain untuk melaksanakan aktualisasi, Budidaya Lebah Trigona.spp ini, bertujuan untuk mendorong masyarakat dalam mengembangkan serta membudidayakan Lebah Trigona.spp, sebagai alternatif solusi yang dapat menggerakkan perekonomian masyarakat setempat di daerah penyangga Kawasan Hutan Konservasi.
Lebah Trigona.spp adalah lebah tanpa sengat (stingless bee) yang hidupnya tidak bergantung kepada polen bunga seperti jenis lebah madu umumnya. Dengan sifatnya yang unik, Trigona.spp dapat dibiakkan dimana saja dengan syarat terdapat sumber resin atau getah dari pohon sekitar. Resin atau getah tersebut menjadi bahan lebah Trigona.spp untuk dapat menghasilkan produk propolis. Madu Trigona adalah madu yang dihasilkan oleh propolis Trigona pada hutan yang bebas polusi. Adapun khasiat madu Trigona ini adalah untuk menjaga kesehatan dan membantu menjaga daya tahan tubuh (DN)