Empat Unit Desa Binaan Balai Besar KSDA Papua Barat Menerima Bantuan Usaha Ekonomi Produktif
Sorong, 19 Juli 2018. Sebanyak 4 (empat) Desa Binaan Balai Besar KSDA Papua Barat menerima bantuan usaha ekonomi produktif yang berasal dari Balai Perhutanan Sosial dan Kemitraan Lingkungan Maluku-Papua (PSKL) dalam bentuk bantuan Pengembangan Perhutanan Sosial Nasional (Bang PeSoNa) dan bantuan dari Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BPDAS) Remu-Ransiki berupa bantuan Kebun Bibit Rakyat (KBR).
Pemberian bantuan nantinya akan dilakukan melalui mekanisme swakelola oleh masyarakat dan disalurkan dalam bentuk uang ke rekening kelompok swadaya masyarakat yang telah terbentuk. Pada kunjungan tanggal 18 Juli 2018 lalu telah dilaksanakan verivikasi oleh pihak Balai PSKL Maluku Papua kepada kelompok sasaran yang akan menerima bantuan dan Bimbingan Teknis pembuatan KBR oleh petugas dari BPDAS Remu Ransiki.
Bantuan Bang PeSoNa dai Balai PSKL Maluku Papua diberikan sebagai stimulan kepada masyarakat untuk dapat menjalankan kegiatan usahanya secara mandiri dan dapat meningkatkan kesejahteraannya, bantuan ini diserahkan kepada Kelompok Tani Hutan (KTH) Matoa dan KTH Lingua yang merupakan masyarakat daerah penyangga kawasan konservasi Taman Wisata Alam (TWA) Sorong serta KTH Klawana dan Klasafet di sekitar kawasan TWA Klamono. Bantuan yang diberikan berupa bantuan ternak kambing dan bibit tanaman okulasi kepada KTH Matoa, bantuan ternak babi dan bibit okulasi kepada KTH Lingua. Sementara KTH Klawana mengusulkan untuk mendapatkan bantuan ternak sapi dan tanaman okulasi dan KTH Klasafet mengusulkan bantuan pembangunan penangkaran buaya, pondok kerja dan bibit tanaman okulasi.
Bantuan KBR hanya di usulkan oleh 2 (kelompok) yakni KTH Matoa dan KTH Klawana, jenis yang diusulkan yaitu tanaman kehutanan seperti Merbau (intsia sp) dan Matoa (Pometia sp) dan jenis MPTS, kepada masing-masing kelompok diusulkan sebanyak 20.000 bibit. Penanaman bibit akan dilakukan pada tahun 2019 sesuai lokasi yang telah di ditentukan. Bantuan ini diberikan dalam rangka mendukung program RHL pada lahan kritis/ terbuka yang ada di sekitar kampong. (BRI)