Kondisi Geologi Pada Kawasan Konservasi Taman Wisata Alam Sorong

Taman wisata alam merupakan kawasan konservasi yang dimanfaatkan untuk pariwisata dan rekreasi alam di Kota Sorong. Taman Wisata Alam Sorong memiliki ekosistem hutan dataran rendah yang masih terjaga di Kota Sorong, daerah tangkapan air, dan terdapat hutan tanaman Damar (Agathis labilardieri) dan Araucaria spp yang telah ditetapkan sebagai sumber benih oleh Balai Perbenihan Tanaman Hutan (BPTH) Ambon. Selain itu, terdapat sekitar 53 jenis vegetasi berkayu seperti Matoa, Merbau, Medang, Angsana, Amugia, Lansat, Cempedak, Rambutan dll.

Berbicara mengenai potensi sumber daya alam hayatinya tak kalah juga adanya potensi geologi yang melimpah sebagai substrat pendukung utama tumbuhnya tumbuhan – tumbuhan yang ada di TWA Sorong. Secara umum geologi merupakan ilmu yang mempelajari bumi khususnya komponen – komponen utama yaitu batuan. Mengulas kondisi batuan pada taman wisata alam sorong yang luasnya mencapai 945,9 Ha berdasarkan SK. Penunjukkan Mentan No.397/Kpts/Um/5/1981. Penyebaran batuan yang ada di dalam Taman Wisata Alam Sorong sangatlah beragam dan diwakilkan dalam formasi batuan.

Secara regional  Taman Wisata Alam Sorong masuk pada formasi Klasaman yang berumur Plistosen – Miosen akhir (13 – 17 juta tahun yang lalu). Mempunyai ketebalan formasi sekitar 200 – 4500 m, yang terdiri dari berbagai batuan jenis sedimen yaitu batulumpur, serpih, batulempung, batupasir, dan konglomerat; setempat terdapat lapisan batubara dan lapisan koquina; terdapat sedikit batugamping terumbu koral. Biasanya terdapat lapisan batupasir dan konglomerat gampingan, dan sebagian gampingan dibagian bawah.

Gambar 2. Koquina (batuan yang terdiri dari kumpulan fosil moluska).

Hubungan stratigrafi dan kesebandingan antara formasi klasaman dengan formasi lainnya pada bagian selatan selaras. Namun pada bagian utara tak selaras dengan formasi Klasafet yang berumur miosen tengah – akhir (21 – 17 juta tahun yang lalu). Terdapat beberapa jenis fosil moluska dan koral yang sebagian merupakan rombakan dari formasi Klasafet.

Gambar 3. Aliran air diantara singkapan batulempung dan konglomerat

 

Batuan sumber berasal dari batuan dari batuan – batuan penyusun formasi Klasaman diperkirakan berasal dari sedimen malih, batuan gunungapi, ultramafik dan dari batuan formasi Klasafet.

Dilihat dari penyusun batuan formasi Klasaman yang sebagian besar terdiri dari batuan sedimen yang kaya akan zat organiknya, itulah merupakan faktor pendukung utama tumbuhnya berbagai macam tumbuhan yang beranekaragam di taman wisata alam Sorong.

Penulis : Rivaldo D. Patty