Laba-laba pelompat atau Jumping Spider (Araneae:Salticidae) yang memiliki fakta menarik untuk diketahui
Salticidae atau Jumping Spider (laba-laba pelompat) merupakan famili laba-laba dengan anggota terbanyak, yakni terdiri lebih dari 5.000 spesies dalam 530 genera atau sekitar 13% dari seluruh spesies laba-laba.
Famili laba-laba pelompat sangat mudah dibedakan dengan famili laba-laba lain karena bentuk Sefalotoraks dan susunan mata mereka. Famili yang paling mendekati Salticidae dalam hal ciri morfologi adalah Corinnidae (dibedakan oleh duri yang menonjol di bagian belakang empat kaki), Oxyopidae (dibedakan oleh duri yang sangat menonjol pada semua kaki), dan Thomisidae (dibedakan dengan empat kaki depan mereka yang sangat panjang dan kuat). Namun, dari ketiga famili itu tidak ada satu pun yang memiliki mata menyerupai mata Salticidae. Sebaliknya, kaki-kaki laba-laba peloncat tidak memiliki duri menonjol apa pun. Empat kaki depan Salticidae umumnya lebih besar daripada empat kaki belakang. Meskipun kaki depan mereka panjang, Salticidae bergantung pada kaki belakang mereka untuk meloncat. Umumnya kaki depan digunakan untuk menangkap mangsa.
Ukuran panjang tubuh laba-laba peloncat sangat bervariasi mulai 1 hingga 22 mm (0,04-0,98 inci). Spesies terbesar adalah Hyllus giganteus yang berasal dari Indonesia dan Australia. Beberapa info menarik terkait laba-laba pelompat antara lain, yaitu:
1. Venomous Spider. Salticidae memiliki “bisa” seperti ular. Meskipun laba-laba pelompat memiliki bisa untuk membius mangsanya, namun bisa tersebut tidak cukup kuat untuk membahayakan manusia.
2.Bermanfaat sebagai predator dan pengendali hama. Interaksi antara predator dan prey merupakan suatu hal yang sangat umum di alam liar. Nah hal ini bermanfaat untuk keseimbangan ekosistem. Jika laba-laba punah, mungkin di rumah akan banyak semut, rayap, nyamuk, dan serangga kecil lainnya.
3. Laba-laba pelompat itu beneran melompat. Mereka tidak punya kaki spesial yang didesain untuk melompat seperti belalang atau katak. Mereka merubah tekanan aliran darah ke kaki secara mendadak, sehingga kaki tersebut memanjang dan mereka melompat. Jauh lompatannya bisa sampai 50x ukuran tubuhnya.
4. Mereka berburu tidak dengan menjebak mangsanya di jaring-jaring seperti laba-laba pada umumnya. Tetapi dengan melompat langsung dan membius mangsanya. Jaring-jaring tersebut seringkali digunakan sebelum melompat sebagai antisipasi agar tidak jatuh ke tanah.
5. Mereka memiliki penglihatan dan pendengaran dengan sangat baik. Meskipun mereka tidak memiliki telinga atau gendang telinga, laba-laba pelompat memiliki pendengaran yang sangat bagus. Rambut sensorik di sepanjang tubuh mereka menerima getaran gelombang suara, suatu tindakan yang mengirimkan sinyal ke otak laba-laba. Bahkan getaran yang berasal sejauh 10 kaki dapat juga dirasakan.
6. Laba-laba pelompat memiliki penglihatan terbaik di dunia laba-laba juga. Laba-laba pelompat memiliki empat pasang mata. Ada dua mata besar tepat di depan, dengan mata yang lebih kecil di kedua sisi. Kemudian di atas kepala mereka, laba-laba pelompat memiliki dua mata berukuran sedang dan dua mata yang lebih kecil.
7. Terdapat jenis laba-laba pelompat yang pintar menari untuk memikat pasangannya, yakni peacock spider atau Maratus volans jantan yang berasal dari Australia. Individu jantan mulanya akan melambaikan kaki, menggetarkan perut, dan bergerak ke sana kemari. Kemudian seperti merak, dia akan mengangkat kedua kelopak penutupnya dan menari untuk lawan jenis. Ketika sang betina tertarik, maka proses mating atau kawin akan terjadi. (RS)