Morelia viridis, Ular Phyton asli dan endemik Papua yang dilindungi
Morelia viridis atau Green Tree Python merupakan salah satu satwa asli dan endemik Tanah Papua, serta satwa yang dilindungi oleh Pemerintah Indonesia. Jenis ini memiliki dua varian warna, yakni warna hijau dan warna kuning keemasan. Khususnya warna kuning keemasan merupakan variasi yang cukup langka. Selain karena langka, warna kuning keemasan ini tergolong cantik dan lebih disukai oleh para penghobi. Oleh karena itu, varian ini lebih sering diburu dan populasi di alam menjadi turun. Untuk mendukung keberadaan populasi jenis ini di alam, pemerintah menetapkan Morelia viridis sebagai satwa yang dilindungi dan menetapkan beberapa kawasan konservasi untuk perlindungan habitat jenis ini.
Morelia viridis dan ular jenis lain pada umumnya memiliki mekanisme untuk bertahan hidup dengan cara menjulurkan lidahnya. Ular mengulurkan lidahnya dengan cepat untuk mengumpulkan bau atau partikel zat-zat kimia yang terkandung di udara. Partikel tersebut kemudian dikirimkan ke organ Jacobson (organ vomeronasal) yang berada di bagian atas mulut ular. Organ Jacobson merupakan organ penciuman yang mengirim sinyal ke otak, sehingga ular dapat mengetahui ada benda dan makhluk hidup apa saja di sekitarnya. Penciuman ular yang sangat baik ini juga memungkinnya melacak ke arah mana mangsanya pergi. Ia mengikuti jejak bau yang ditinggalkan mangsa dan bersiap menyerangnya ketika telah dekat. Mekanisme yang sama juga digunakan ular untuk menghindari predatornya (RS).