Penemuan kembali (rediscovery) Crepidium productum, setelah 111 tahun tidak ditemukan.

Penemuan kembali Crepidium productum, setelah lebih dari satu abad atau sekitar 111 tahun menghilang. Selain itu, foto yang ditampilkan ini merupakan dokumentasi pertama untuk spesies ini, menampilkan keindahan yang sangat unik.

Gambar 1. Crepidium productum

Sebelumnya, anggrek ini hanya ditemukan satu kali di wilayah timur Pegunungan Arfak pada tahun 1913. Kemudian pada awal tahun 2024, anggrek ini ditemukan kembali di daerah penyangga Cagar Alam Pegunungan Tamrau Selatan.

Indonesia memiliki kekayaan biodiversitas yang luar biasa, dan merupakan tugas kita semua untuk melindungi dan melestarikannya. Semoga dengan menjaga biodiversitas ini, kita dapat memanfaatkannya dengan bijak untuk kesejahteraan masyarakat Indonesia. Kegiatan eksplorasi dan rediscovery anggrek ini didukung oleh Scientific Exploration Society.

Crepidium productum memiliki batang yang menyamping dan berakar di bagian bawah, dengan daun kecil berbentuk lanceolat miring, berujung runcing, dan panjang hingga 4,6 cm. Perbungaan tegak dan longgar dengan bunga kecil (sekitar 0,6 cm), yang memiliki kelopak dan mahkota yang tersebar lebar, tertekuk ke belakang, serta bentuk bunga yang cembung. Bibir berbentuk seperti pelana kuda, memiliki 3 lobus, dengan lobus tengah memanjang, dibagi hampir setengah menjadi dua lobulus oblong. Memiliki column bunga yang pendek, berbentuk segi empat, dengan sayap terbuka miring. Pollinia tergabung menjadi dua tubuh obovate yang terkompresi. Ovari melengkung dengan enam urat, panjang sekitar 0,45 cm.