Pulau Papua: Tanah Surga dengan Keanekaragaman Tumbuhan terbanyak di Dunia

“Mengidentifikasi dan menamai tanaman adalah langkah pertama untuk melestarikan dan melindungi tanaman” – Tim Utteridge, Head of Identification and Naming RBG Kew.

Gambar 1. Publikasi tentang tingginya keanekaragaman tumbuhan Pulau Papua di Jurnal Nature

Penelitian yang dilakukan oleh 99 peneliti dari 19 negara membuktikan bahwa Pulau Papua memiliki 13.634 spesies yang terkelompok ke dalam 1.742 genus dan 264 famili dengan tingkat endemisitas mencapai 68% (Camara-Leret et al., 2020). Jumlah tersebut membuktikan secara ilmiah bahwa Pulau Papua merupakan pulau dengan tingkat keanekaragaman jenis tumbuhan tertinggi di dunia. Hal ini menjadi kabar gembira sekaligus tantangan untuk Negara Republik Indonesia dalam mengelola bagian barat Pulau Papua, dari Jayapura sampai Sorong.

Pemerintah Papua dan Papua Barat telah berkomitmen ketika momentum ICBE (International Conference on Biodiversity, Ecotourism, and Creative Economy) 2018, bahwa pembangunan di Tanah Papua harus menggunakan pendekatan pembangunan yang berkelanjutan. Disebutkan di dalam Deklarasi Manokwari butir pertama bahwa Pemerintah Papua dan Papua Barat akan mengakomodir minimal 70% luas daratan sebagai kawasan lindung. Penelitian yang dilakukan oleh Camara-Leret et al. ini menjadi dasar yang kuat untuk pengambilan kebijakan pembangunan berkelanjutan di Papua.

Gambar 2. Perwakilan Genus Tumbuhan yang memiliki anggota di atas 80 jenis (Camara-Leret et al. 2020)

Pengetahuan para ahli atau peneliti sangat berperan dalam proses identifikasi jenis tumbuhan di Papua. Lebih dari 700.000 spesimen tumbuhan yang berasal dari Region Papuasia dilakukan pengecekan ulang. Jumlah tersebut terdiri dari hampir 25.000 nama spesies tumbuhan yang diidentifikasi lagi menjadi 13.634 jenis yang diterima secara ilmiah (accepted species). Lebih lanjut 68% atau 9.301 spesies diantaranya merupakan spesies yang tidak dapat ditemukan di tempat lainnya (endemic species). Tumbuhan endemik memiliki nilai lebih dalam prioritas konservasi. Spesifiknya tempat tumbuh (habitat) dan terbatasnya penyebaran jenis tumbuhan endemik menjadi faktor utama dalam skoring tumbuhan prioritas konservasi.

Terdapat satu hal yang menarik dari penelitian di atas, spesies tumbuhan yang tercatat lebih banyak dikoleksi dari Papua bagian timur (Papua New Guinea). Sedangkan Papua bagian barat (Indonesian Papua) masih cukup sedikit. Hal tersebut mengindikasikan bahwa akan ada kemungkinan ditemukannya spesies tumbuhan baru lainnya di Papua. Bahkan para peneliti memproyeksikan dalam 50 tahun ke depan terdapat 3.000-4.000 tumbuhan jenis baru (new species). Salah satu jenis baru tersebut adalah Dendrobium sagin Saputra & Schuit., yang dipublikasikan pada tanggal 11 September 2020 di Jurnal Phytotaxa 459 (2): 190–196. Jenis baru anggrek tersebut menambah angka kekayaan biodiversitas Indonesia.

Gambar 3. Alih fungsi hutan menjadi kebun

Namun dari banyaknya kabar baik tersebut, terdapat kabar buruk dari Peneliti Senior Royal Botanic Garden Kew, Andre Schuiteman. Beliau menyatakan bahwa Region Papua saat ini dapat dikatakan sebagai “Hotspot Biodiversity”, yang artinya memiliki keanekaragaman hayati yang tinggi namun dengan ancaman yang tinggi pula. Hal tersebut dilihat dari banyaknya pembukaan lahan untuk perkebunan kelapa sawit, perusahaan tambang, pemekaran kampung, ilegal logging, dan lain-lain. Namun itu semua dapat dihentikan dengan ditandatanganinya Deklarasi Manokwari dan Pengimplementasiannya di lapangan. Sebagai contoh, terdapat pencabutan izin pembukaan perkebunan kelapa sawit di Kabupaten Tambrauw pada bulan Juli lalu.

Papua dengan alamnya yang masih sangat lestari merupakan warisan berharga titipan nenek moyang untuk diteruskan ke generasi selanjutnya. Oleh karena itu, kita semua, bukan hanya pemerintah dan LSM, tetapi masyarakat pun wajib menjaga alam yang indah ini.

 

Penulis: Reza Saputra (Pengendali Ekosistem Hutan Balai Besar KSDA Papua Barat)

 

References:

Cámara-Leret, R., Frodin, D.G., Adema, F. et al. 2020. New Guinea has the world’s richest island flora. Nature 584, 579–583 (2020). https://doi.org/10.1038/s41586-020-2549-5

International Conference on Biodiversity, Ecotourism, and Creative Economy (ICBE) 2018. Deklarasi Manokwari. https://d2d2tb15kqhejt.cloudfront.net/downloads/deklarasi_manokwari.pdf

Royal Botanic Garden Kew. 2020. New Guinea: One of the world’s biodiversity hotspots. https://www.kew.org/read-and-watch/new-guinea-biodiversity-hotspot

Saputra, R., W. A. Mustaqim, D. Metusala, A. Schuiteman. 2020. Dendrobium sagin (Orchidaceae: Epidendroideae), a new species from the Bird’s Head Peninsula, West New Guinea. Phytotaxa 459 (2): 190–196. https://doi.org/10.11646/phytotaxa.459.2.9