FGD RTRW Papua Barat: Perlunya Tata Ruang yang Pro Masyarakat Adat dan Lingkungan Berkelanjutan di Papua Barat

Manokwari, 24 September 2019. Dalam rangka usulan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) dan Integritas Kebijakan. Rencana dan Program (KRP) Kajian Lingkungan Hidup Strategis RTRW Provinsi Papua Barat, telah dilakukan Focus Group Discussion (FGD) pada Selasa (24/9) di Swissbel Hotel Manokwari.

FGD ini dibuka secara resmi oleh Gubernur Provinsi Papua Barat yang diwakili oleh Sekretaris Daerah Provinsi Papua Barat Bapak Drs. Nataniel D. Mandacan, M.Si. dan dihadiri oleh undangan dari Komisi C Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Papua Barat, Kodam XVIII Kasuari Provinsi Papua Barat, Polda Provinsi Papua Barat, Lantamal XIV Provinsi Papua Barat, Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Papua Barat, Balai Besar Taman Nasional Teluk Cendrawasih, Balai Pemantapan Kawasan Hutan Wilayah VII Manokwari, Balai DAS Remu Ransiki Provinsi Papua Barat, Badan Pertanahan Nasional Provinsi Papua Barat, Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Provinsi Papua Barat, Majelis Rakyat Papua, Ketua Lembaga Adat Provinsi Papua Barat, , UNIPA Manokwari, STIH Manokwari, STIE Manokwari, Koalisi Ruang Hidup Papua Barat, dan Tim ahli revisi RTRW Provinsi Papua Barat sebanyak 25 orang.

Dalam FGD menghasilkan 11 (sebelas) kesepakatan bersama yang pada intinya mengacu pada pembangunan RTRW di Provinsi Papua Barat yang tetap mempertahankan Provinsi Papua Barat sebagai Provinsi Konservasi dengan memperhatikan batas-batas wilayah adat marga dan submarga suku yang ada di Provinsi Papua Barat. Adapun tujuan FGD ini adalah menjadi bahan masukan untuk usulan revisi RTRW provinsi papua barat tahun 2020 – 2032. (AR)