WORKSHOP PENINGKATAN KAPASITAS APARATUR DAN NON APARATUR TERKAIT BAHAN PERUSAK OZON WILAYAH MALUKU PAPUA
Manokwari, 10 November 2020. Dalam rangka mendukung peningkatan kapasitas aparatur dan non aparatur terkait bahan perusak ozon di wilayah Maluku Papua, Balai Besar KSDA Papua Barat mengikuti Workshop “Peningkatan Kapasitas Aparatur dan Non Aparatur Terkait Bahan Perusak Ozon Wilayah Maluku Papua yang diselenggarakan oleh Balai Pengendalian Perubahan Iklim dan Kebakaran Hutan dan Lahan Wilayah Maluku Papua pada Selasa (10/11). Selain BBKSDA Papua Barat, turut hadir pula Asosiasi Refrigerasi dan Tata Udara Wilayah Papua Barat, Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Propinsi Papua Barat dan Kabupaten Manokwari, dan UPT lingkup KLHK yang ada di Propinsi Papua Barat.
Rapat dibuka oleh Direktur Mitigasi Perubahan Iklim KLHK, dilanjutkan dengan sambutan Kepala Balai PPIKHL Wilayah Maluku Papua dan pemaparan materi dari beberapa narasumber. Pemaparan materi yang disampaikan diantaranya adalah strategi penurunan Hydrofluorocarbons atau HFC. Salah satunya adalah dengan pelaksanaan alih teknologi yang perlu mempertimbangkan bahan pengganti HFC yang memiliki harga yang kompetitif dan tersedia secara luas di pasaran. Dalam hal ini, Kementerian Perindustrian selaku pembina sektor industri perlu memfasilitasi industri dalam mencari teknologi pengganti HFC agar produk yang dihasilkan industri tersebut tetap kompetitif dan memiliki daya saing dengan mempertimbangkan aspek lingkungan dan keselamatan. Disamping itu, pemerintah juga perlu menetapkan kebijakan dan regulasi seperti peraturan tentang tata niaga dan impor HFC untuk mengendalikan HFC yang masuk di Indonesia. Selain pemaparan materi tersebut dijelaskan pula sertifikasi kompetensi kerja bagi teknisi refrigerasi dan teknisi tata udara. Dimana, untuk mendapatkan sertifikat kompetensi teknisi refrigerasi dan teknisi tata udara diperoleh melalui uji kompetensi yang dilaksanakan oleh Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) dengan beberapa persyaratan.
Direktorat Jenderal Perubahan Iklim (Ditjen PPI) selaku National Focal Point mendukung perlindungan ozon dengan pengaturan pengurangan konsumsi Bahan Perusak Ozon (BPO). Salah satu bentuk dukungan program pengurangan konsumsi BPO ini adalah melalui sinergitas implementasi yang telah disepakati di tingkat internasional maupun nasional. (AR)