Konservasi? Apa bisa saat Pandemi?
Penulis: Kesi Siregar
“Juara 9 dalam kompetisi menulis Balai Besar KSDA Papua Barat”
Kegiatan konservasi adalah suatu upaya untuk melestarikan alam yang dilakukan oleh manusia. Di era pandemi yang sudah memasuki lebih dari satu tahun ini banyak kegiatan yang terbengkalai atau tertunda bahkan tidak dapat dilaksanakan. Hal ini juga terjadi pada kegiatan konservasi dimana kita menjadi tertunda. Awal pandemi sangat sukar untuk kita melakukan kegiatan, hingga semua tempat tutup bahkan kebun binatang. Sesungguhnya setiap makhluk hidup sangat amat saling ketergantungan manusia dan hewan mengeluarkan kabrondioksida yang mana itu dibutuhkan oleh tumbuhan untuk keberlangsungan hidupnya dan menggantikannya dengan oksigen yang tentu saja dibutuhkan manusia dan hewan untuk terus berlangsung hidup. Maka dari itu sebagai manusia yang memiliki akal sehat jadilah kita yang bisa melakukan kegiatan tersebut sesuai dengan kebutuhan alam untuk dilestarikan.
Berawal dari kita mengurangi sampah plastic yang sekarang sudah mulai banyak yang melakukan kegiatan ini, membawa kantong belanja, membawa tumbler atau botol minum sesuai kebutuhan, tidak lupa juga sedotan stemless sebagai ganti sedotan plastik yang marak digunakan. Bagaimana ini termasuk kegiatan konservasi? Kita semua tau penguraian sampah plastik sangat susah dan bahkan butuh waktu ratusan tahun untuk dapat terurai dan itu tidak sempurna. Ini perlu dan sangat penting untuk terus kita ingat. Karena sampah plastik sendiri bersumber dari manusia yang membahayakan setiap makhluk hidup di muka bumi ini. Sebelum pandemi berita terhangat dari penyu yang tersiksa oleh adanya pipet plastik yang tersangkut di dalam hidungnya hingga mengeluarkan darah. Selama pandemi berlangsung berita selanjutnya berkurangnya sampah plastik di tempat pembuangan sampah. Sangat berpengaruh baik untuk keadaan sampah plastik.
Setelah sampah plastik kegiatan selanjutnya adalah melihat hewan-hewan yang berada di kebun binatang, mengapa? Karena dengan berkunjungnya kita ke kebun binatang akan menambah pemasukan untuk pihak pengelola. Sehingga hewan yang ada di kebun binatang dapat terus berlangsung hidup. Apa ini termasuk kegiatan konservasi? Termasuk, di dalam kebun binatang terdapat jenis-jenis hewan yang dalam kategori langka. Dengan begitu sangat berarti bagi hewan dan pihak pengelola atas kunjungan kita ke kebun binatang tersebut.
New normal, PSBB atau apapun namanya semua terjadi setelah beberapa bulan pandemi dan tidak memungkinkan untuk terus berada dirumah. Mulai dengan para ASN yang WFH, mall mulai di buka hingga tempat ibadah juga sudah boleh dibuka. Apapun kegiatannya tetap harus mengikuti protokol kesehatan, menggunakan masker, menjaga jarak, mencuci tangan dan menghindari kerumunan. Hal ini menjadi kebiasaan baru di kehidupan sekarang. Konservasi juga harus terus berjalan, penanaman seribu pohon yang dulu menjadi slogan kini juga menjadi kebiasaan baru. Mengapa? Karena disetiap kegiatan akan selalu ada penanaman bibit pohon baik buah maupun jenis pohon kehutanan. Menjaga kelestarian alam bukan hanya dengan menanam pohon tetapi dengan tidak membuang sampah sembarangan, mengurangi sampah plastik, dan mengunjungi tempat-tempat yang berpotensi dan menjunjung tinggi nilai konservasi. Kelestarian alam juga tidak hanya tentang tumbuhan/tanaman melainkan juga hewan yang juga berperan di dalamnya untuk keseimbangan alam.
Sesuai dengan program pemerintah yaitu “Conservation fund and Adops Programs” , pengembangan konservasi di daerah wisata. Wisatawan bertanggung jawab untuk memberikan dan sukarela untuk pengembangan dan pemeliharaan satwa-satwa langka, tetapi wisatawan tidak diperkenankan untuk membawa satwa pulang. Hal ini juga menunjang kegiatan konservasi yang hampir sama dengan berkunjung ke kebun binatang. Adalagi program pemerintah yaitu “Agroforestry” sangat baik dilakukan untuk masyarakat yang meliki kebun pribadi agar tetap dapat melestarikan tanaman jenis pohon yang dapat tumbuh membantu perkembangan unsur hara disekitar tanaman pokok.
Semua ini kembali kepada kesadaran setiap manusia. Begitu banyak kegiatan yang menurut kita tidak berpengaruh teryata sangat berpengaruh terhadap alam semesta ini. Marilah kita menjaga tempat kita tinggal ini untuk keberlangsungan hidup dan juga agar anak cucu kita dapat melihat apa yang kita lihat dengan indah. Tidak hanya melalu gambar bahkan sekedar dongeng. Semoga tulisan ini bisa tersampaikan dengan baik kepada seluruh masyarakat di Indonesia bahkan dunia, Amin.