Balai Besar KSDA Papua Barat Latih Masyarakat Binaan Dalam Pengelolaan Kompos Organik
Issue kenaikan harga pupuk hampir selalu menghantui kehidupan para petani. Kenaikan harga pupuk yang dibutuhkan petani selalu mengalami kenaikan. Di sisi lain, hasil pertanian belumlah cukup untuk mengimbangi kenaikan harga pupuk yang semakin hari semakin tinggi dan tidak terkejar oleh kemampuan petani. Inilah nasib petani yang selalu terpinggirkan.
Kenaikan harga pupuk yang terus mengalami kenaikan serta dosis penggunaan pupuk anorganik (kimia) semakin besar dalam setiap proses produksi akan membebani petani dalam mengeluarkan biaya produksi. Disinyalir penggunaan pupuk anorganik (kimia) yang terus menerus tampa diimbangi penggunaan pupuk organik akan merusak sifat fisik dan kimia tanah termasuk rusaknya kehidupan mikroorganisme dalam tanah. Oleh karena itu, perlu dicari alternatif penggunaan pupuk alami yang sehat dan efektif. Penggunaan pupuk alamiah (organik) yang berkualitas sangat diperlukan guna memperbaiki kondisi tersebut di atas. Upaya pengadaan pupuk organik berkualitas dengan teknologi sederhana dan biaya yang murah mutlak diperlukan guna kelangsungan proses produksi petani.
Oleh karena itu, salah satu kegiatan pemberdayaan masyarakat di kampung binaan Balai Besar KSDA Papua Barat yakni Kelurahan Klablim, Distrik Sorong Timur, Kota Sorong melalui KTH Langsat memilih issue ini untuk sebagai salah satu kegiatan kelompok mereka. Tahun 2021 Kelompok Tani Hutan Langsat mendapatkan bantuan senilai 20.000.000 untuk pembangunan demplot kompos organik dengan kapasitas 1 Ton dan juga pelatihan pembuatan kompos organik. Adapun bahan-bahan yang dibutuhkan dalam pembuatan kompos organik ini sangat melimpah di Kampung Tersebut. Hasil dari pengolahan sampah dengan komposter berupa pupuk cairan dan padat yang keduanya dapat digunakan pada tanaman dan pupuk hasil tersebut baru bisa diambil dari komposter setelah 2 sampai 3 minggu masa fermentasi.
Diharapkan dengan adanya bantuan usaha ini dapata dapat mengurangi penggunaan pupuk anorganik yang mana berimbas pada pengurangan biaya oleh petani, dan kelompok tani hutan Langsat berkomitmen dalam mengembangkan pupuk organik dari sampah organik sebagai upaya berkelanjutan dari program pengembangan pertanian. (DN)