Balai Besar KSDA Papua Barat Lakukan Inventarisasi Anggrek di Taman Wisata Alam Klamono

Sorong, 23 Desember 2019. Pengendali Ekosistem Hutan bersama Masyarakat Mitra Polhut Klamono, Mahasiswa Universitas Cenderawasih, Kader Konservasi, dan Petugas Polisi Kehutanan melakukan inventarisasi anggrek di Kawasan Konservasi Taman Wisata Alam (TWA) Klamono dengan menggunakan metode eksplorasi bebas. Kegiatan ini telah dilaksanakan dari tanggal 18 – 21 Desember 2019 dan akan terus berlanjut sampai bulan Januari 2020.

TWA Klamono merupakan satu dari tiga Taman Wisata Alam di Provinsi Papua Barat. TWA Klamono ditetapkan sebagai Kawasan Taman Wisata Alam Klamono berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 219/Kpts-II/1993 dengan luas 1.909,37 hektar. TWA Klamono terletak di Distrik Klamono, Kabupaten Sorong, Provinsi Papua Barat. Tipe ekosistem yang ada di TWA Klamono adalah Hutan Hujan Tropis Dataran Rendah dengan curah hujan tahunan rata-rata 5.667,7 mm dan rata-rata jumlah hari hujan 259,1 hari pertahun dan nilai Q=2,56 %. Kawasan TWA Klamono memiliki topografi datar dan pada bagian selatan bila musim hujan cenderung berawa. Hidrologi yang terdapat dalam kawasan ini berupa sungai kecil mengalir yang selalu mengalir didalam kawasan. Sungai tersebut adalah sungai Klagewe, Klawege, dan sungai Klawana. Sungai-sungai tersebut bermuara menjadi satu di sungai Klasufo. Sekitar sungai merupakan salah satu habitat yang cukup disukai anggrek karena memiliki kelembapan tinggi.

Jenis anggrek yang dijumpai di TWA Klamono

Pencatatan anggrek secara menyeluruh di kawasan tersebut sebelumnya belum pernah dilakukan. Hanya terdapat beberapa kali eksplorasi sederhana yang mengungkapkan sedikit catatan mengenai keberadaan anggrek di kawasan tersebut. Untuk mendapatkan data lengkap mengenai keanekaragaman anggrek di TWA Klamono, paling tidak harus dilakukan ekspedisi selama beberapa minggu atau bulan. Sampai dengan saat ini, tercatat sedikitnya terdapat 35 jenis anggrek di TWA Klamono. Jenis yang ditemukan antara lain, yaitu Dendrobium comatum (Blume) Lindl., Bulbophyllum infundibuliforme J.J.Sm., Thrixspermum collinum Schltr., Pomatocalpa macphersonii (F.Muell.) T.E.Hunt, Hetaeria latipetala Schltr., Hippeophyllum micranthum Schltr., dan lain-lain. Selain itu, terdapat beberapa jenis new record sebagai catatan baru dengan persebaran di daerah tersebut (RS)