BALAI BESAR KSDA PAPUA BARAT LAKUKAN MONITORING CENDERAWASIH MERAH DI CA WAIGEO BARAT
Raja Ampat, 09 November 2019. Dalam rangka upaya pelestarian satwa yang ada dikawasan konservasi, Balai Besar KSDA Papua Barat melalukan Monitoring Populasi Cenderawasih Merah (Paradisaea rubra) di kawasan Cagar Alam Waigeo Barat, Waisai, Kabupaten Raja Ampat pada tanggal 22-31 Oktober 2019..
Kegiatan monitoring populasi ini bertujuan untuk mengetahui perkembangan jumlah individu (populasi) dan kondisi habitat burung Cenderawasih Merah pada site monitoring burung Cenderawasih Merah di kawasan konservasi CA Waigeo Barat. Dalam mengemban tugas penyelenggaraan konservasi sumber daya alam hayati dan ekosistemnya, Balai Besar KSDA Papua Barat memiliki salah satu tugas pokok yaitu melakukan inventarisasi potensi, penataan kawasan dan penyusunan rencana pengelolaan cagar alam yang di implementasikan kedalam salah satu sasaran strategis, program dan indikator kinerja kegiatan yaitu peningkatan 10 % populasi 2 (dua) jenis satwa liar terancam punah prioritas yaitu burung Cenderawasih Merah (Paradiseae rubra) dan Kakatua Jambul Kuning (Cacatua galerita triton).
Burung Cenderawasih merah merupakan salah satu burung endemik yang ada di Raja Ampat dan masuk ke dalam jenis satwa yang dilindungi sesuai dengan Permen LHK Nomor: P 106./MENLHK/SETJEN/KUM.1/6/12/2018 tentang Jenis Tumbuhan dan Satwa yang di Lindungi. Dari hasil monitoring dilapangan, ditemukan bahwa jumlah populasi burung Cenderawasih Merah berjumlah 112 individu. Terjadinya peningkatan jumlah populasi Cenderawasih Merah dari 76 individu pada tahun 2018 menjadi 112 individu pada tahun 2019. Berdasarkan hasil wawancara, peningkatan populasi ini terjadi seiring dengan meningkatnya kesadaran masyarakat yang tinggal di sekitar kawasan konservasi untuk tidak melakukan perburuan burung Cenderawasih Merah dan penebangan pohon yang merupakan habitat dari burung tersebut.
Diharapkan dengan adanya kegiatan monitoring ini, populasi daripada burung Cenderawasih Merah semakin bertambah jumlahnya dan tetap lestrari agar generasi berikutnya dapat tetap menikmati dan menyaksikan burung tersebut beraktivitas di alam bebas.(MWH)